Lewati ke konten utama
Beranda

Aksesibilitas

Komunitas Mata Hati Bukber dengan Para Senior UMKM Surabaya, Aspringta Siap Fasilitasi Disabilitas Kembangkan WiraUsaha.

KategoriBisnis,


Foto bersama KMH dengan Aspringta

Regulasi tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah terbit pada tahun 2008. Meski demikian, pelaku usaha mikro telah membentuk kelompok-kelompok yang mengakomodir kepentingan mereka dalam mengembangkan usahanya, jauh sebelum UMKM dimasukkan dalam agenda kebijakan pemerintah. Seperti Aspringta (Asosiasi Pengusaha Bunga Kering Buatan Indonesia). Asosiasi yang saat ini diketuai oleh Siti Retnanik ini telah berumur 35 tahun.

“Pendiri Aspringta ini Lia Aminudin, sekaligus Ketua Aspringta yang pertama. Saya ini Ketua yang ketujuh” jelas wanita yang akrab disapa Nanik itu.

Dalam kesempatan itu, 26 Maret 2023, Aspringta menyempatkan waktu kunjung ke basecamp Komunitas Mata Hati untuk berkenalan dengan anggota Mata Hati yang sedang belajar wira usaha pada program Peluk (Pelatihan UMKM) yang telah berjalan sejak 2022 itu. Pada sore itu, banyak hal yang didapat para punggawa KMH yang menjalankan program Peluk. Salwa Aqillah, yang didapuk jadi manajer oprasional menjelaskan tiga cabang bisnis yang digadang bisa jadi lahan penggalangan dukungan dana bagi komunitas sekaligus tambahan pendapatan anggota.

“Ada merchandize, Tepi (Terapi Pijat), dan produk minuman. Masih banyak kekurangan. Kami masih belajar. Saat ini kami masih menjalani tahap ketiga dari pembentukan bisnisCommunity yakni validasi pasar. Kami sedang mempelajari feadback dari para konsumen yang telah membeli produk kami” jelas mahasiswi tingkat akhir jurusan Psikologi tersebut.

Terkait hal itu, para pengurus dan anggota Aspringta yang hadir memberi beberapa kritik dan saran untuk produk-produk Peluk yang dipresentasikan oleh Salwa dan rekan-rekannya. Adapun produk-produk tersebut antara lain tas berpesan, kaos, dan kopi hasil racikan relawan dan disabilitas pecinta kopi di KMH. Truly, Humas Aspringta menjelaskan bahwa pentingnya bagi produk-produk KMH untuk memiliki izin dan terdaftar secara resmi.

“Sekarang ngurus izin itu mudah kok. Bahkan hingga sertifikasi halal bisa diselesaikan via online saja. Saya mendapat informasi dari rekan yang di Dinas Perdagangan, untuk produk non daging malah bisa melalui WhatsApp” tandasnya.

Di samping memberi kritik dan saran, Truly menyatakan bahwa Aspringta siap memfasilitasi rekan-rekan disabilitas dalam mengembangkan usahanya. Aspringta mempersilahkan rekan-rekan disabilitas untuk bisa mengikuti pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Aspringta dengan bea yang sangat terjangkau.

“Kami mengadakan pelatihan setiap dua bulan sekali. Monggo kalau teman-teman ingin mengikuti. Kami terbuka untuk siapapun tak terkecuali teman-teman penyandang disabilitas” jelas Truly.

Demi menjalin hubungan lebih akrab, selepas ngobrol panjang lebar dan saling sharing, Aspringta dan Komunitas Mata Hati berbuka puasa bareng. Menu takjil

es buah, disusul bersantap nasi kebuli makin mencairkan suasana kala itu. Di akhir pertemuan, Aspringta memborong beberapa produk dari Komunitas Mata Hati yang dipajang sebagai wujud apresiasi dan penyemangat bagi kolaborasi disabilitas dan relawan di program Peluk gagasan Komunitas Mata Hati.
Kembali ke halaman artikel